Teori Ekologi Bronfenbrenner
Lima Sistem Lingkungan.
- Lingkungan mikrosistem
Sebuah mikrosistem adalah setting di mana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sckolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain. Menurut Bronfenbrenner, murid bukan penerima pengalaman secara pasif di dalem setting ini, tetapi murid adalah orang yang berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi setting tersebut.
- Lingkungan mesosistem
Sebuah mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya. Misalnya, salah satu mesosistem penting adalah hubungan antara sekolah dan keluarga. Dalam sebuah studi terhadap seribu anak kelas delapan latau setingkat kelas 3 SMP di sini), diteliti dampak gabungan dari pengalaman di keluarga dan di sekolah terhadap sikap dan prestasi murid saat murid melewati transisi dari tahun terakhir SMP ke awal SMA (Epstein, 1983).
Murid yang diberi kesempatan lebih banyak untuk berkormunikasi dan mengambil keputusan, entah itu di rumah atau di kelas, menurjukkan inisiatif dan nilai akademik yang lebih baik. Dalam studi mesosistem lainnya, murid SMP dan SMA berpartisipasi dalam sebuah program yang didesain untuk menghubungkan keluarga, teman, sekolah, dan orang tua (Cooper, 1995). Sasaran program ini (yang dilakukan oleh sebuah universitas) adalah murid dari kalangan Latino dan Afrika-Amerika di keluarga kelas menengah ke bawah. Para murid mengatakan bahwa program tersebut membantu mereka menjembatani kesenjangan antardunia sosial yang berbeda.
Banyak murid dalam program ini memandang sekolah dan lingkungan mereka sebagai konteks di mana mereka diperkirakan akan gagal dalam studi, menjadi hamil dan keluar dari sekolah, atau berperilaku nakal. Program ini memberi murid harapan dan tujuan moral untuk melakukan “sesuatu yang baik bagi masyarakat Anda, seperti bekerja di komunitas dan mengajak saudara untuk bersekolah. Kita akan membahas lebih banyak tentang hubungan keluarga-sekolah nanti.
- Lingkungan Eksosistem (exosystem)
Eksosistem (exosystem) terjadi ketika pengalaman di setting lain (di mana murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Misalnya, ambil contoh dewan sekolah dan dewan pengawas taman di dalam suatu komuritas. Mereka memegang peran kuat dalam menentukan kualitas sekolah, taman, fasilitas rekreasi, dan perpiustakaan. Keputusan mereka bisa membantu atau menghambat perkembangan anak.
- Lingkungan Makrosistem
Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Kultur adalah konteks terluas di mana murid dan guru tinggal, termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat. Misalnya, beberapa kultur (seperti di negara Islam semacam Mesir atau Iran), menekankan pada peran gender tradisional. Kultur lain (seperti di AS) menerima peran gender yang lebih bervariasi. Di kebanyakan negara Islam, sistem pendidikannya mempromosikan dominasi pria. Di Amerika, sekolah-sekolah semakin mendukung nilai kesetaraan antara pria dan wanita.
Salah satu aspek dari status sosioekonomi murid adalah faktor perkembangan dalam kemiskinan. Kemiskinan dapat memengaruhi perkembangan anak dan merusak kemampuan mereka untuk belajar, meskipun beberapa anak di lingkungan yang miskin sangat ulet. Kita akan membahas lebih jauh soal kemiskinan dan pendidikan di Bab 5, “Diversitas Sosiokultural”.
- Lingkungan Kronosistem
Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak. Misalnya, murid-murid sekarang ini tumbuh sebagai generasi yang tergolong pertama (Louv, 1990). Anak-anak sekarang adalah generasi pertama yang mendapatkan perhatian setiap hari, generası pertama yang tumbuh dalam lingkungan elektronik yang dipenuhi oleh komputer dan bentuk media baru, generasi pertama yang tumbuh dalam revolusi seksual, dan generasi pertama yang tumbuh di dalam kota yang semrawut dan tak terpu sat, yang tidak lagi jelas batas antara kota, pedesaan, atau subkota.