Pemeriksaan Motor Starter Kendaraan Ringan – Melakukan pemeriksaan motor starter pada kendaraan ringan berikut sangat lengkap. Uraian yang kami buatkan sangat detail sekali. Setiap bagian bahkan yang terkecil sekali pun dibahas pada artikel ini. Tujuannya apa? Agar pengetahuan menyeluruh tersamapaikan kepada pembaca semua.
Bagaimana jika anda awam dalam hal ini, apakah berguna? Ya, tentu saja berguna karena anda bisa memilih bagian mana yang ingin anda lakukan. Pilih saja langkah yang sesuai dengan masalah sistem starter yang anda miliki. Misalnya, anda hanya ingin mengetes kinerja keseluruhan motor starter, anda cukup mengikuti langkah pengetesan motor starter tanpa beban. Kebetulan pembahasan ini ada pada bagian akhir.
Anda memeriksa komponen motor starter karena sudah mengetahui pasti bahwa keluhan anda disebabkan oleh motor starter. Pekerjaan ini termasuk kerja overhoul, pastinya akan menyita banyak waktu kerja. Sehingga alasan inilah anda wajib memastikan betul bahwa motor starter harus dibongkar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bag. 1 Pemeriksaan Komponen Motor Starter
Alat alat yang diperlukan pemeriksaan Komponen motor starter
Adapun alat-alat yang perlukan dalam pemeriksaan komponen motor starter, berikut listnya:
- Kunci pas dan kunci ring satu set
- Multimeter, baik digital ataupun analog
- Dial Indikator Gauge
- V-block ( alat untuk mengukur run-out)
- Jangka sorong
- Thickness Gauge / Filler Gauge (alat untuk mengukur celah /gap)
- beberapa alat lain yang diperlukan, menyesuaikan
Adapun Komponen komponen motor starter dan fungsinya yang akan diperiksa adalah
A. Magnetic Switch
![]() |
Magnetic Switch |
Magnetic switch ini terdiri dari hold in coil dan pull in coil, keduanya akan beroperasi menjadi magnet bila dialiri arus. Fungsi magnetic switch (solenoid) terdapat dua macam yaitu :
- Menggerakkan pinion gear agar berkaitan dengan ring gear
- Saklar maknetik. Main switch atau relay yang bekerja secara elektris memungkinkan arus yang besar (langsung dari baterai) mengalir ke motor starter.
B. Armature
![]() |
Armature |
Armature motor merupakan sebuah komponen yang dipakai untuk menghasilkan daya dari mesin listrik. Nantinya komponen ini akan membangkitkan gerak daya putar yang disebabkan perbedaan arah gaya gerak listrik. Arah gerak tersebutlah yang nantinya ditimbulkan dari kumparan medan.
Secara fungsi, armature adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak atau mekanik berkat gerak putar. Apabila dilihat dari cara kerjanya, aki akan mengalirkan energi listrik ke armature.
Nantinya armature akan mengubah arus listrik tersebut menjadi medan magnet yang berasal dari kumparan armature. Medan magnet yang diciptakan ini akan saling bereaksi dan saling menolak sehingga pada akhirnya menciptakan gerakan berputar.
C. Brush
![]() |
Brush dan Holder Motor Starter |
Fungsi carbon brush pada motor starter untuk meneruskan arus listrik dari Field Coil menuju ke Armature (komponen motor starter yang berputar) melalui komutator, untuk selanjutnya arus listrik tersebut diteruskan kembali menuju massa/ ground.
Brush pada motor starter terbuat dari carbon dan besi, dipasang mengelilingi komutator, sehingga jumlah carbon brush ini kerap lebih dari satu.
D. Yoke Assembly
![]() |
Yoke Assembly |
Yoke Assembly terdiri dari Yoke dan pole menjadi salah satu bagian tubuh motor starter yang tidak bisa dipisahkan. Fungsi Yoke pada motor starter sebagai pengikat pole core yang terbuat dari bahan bermaterial logam dengan bentuk seperti tabung atau silinder. Secara umum, motor jenis starter memiliki empat buah pole yang semuanya diikat dengan yoke dengan menggunakan baut.
A. Pemeriksaan pada Magnetic Switch
1. Pemeriksaan Pull in Coil
Cara melakukan pemeriksaan pull in coil pada magnetic switch dengan melakukan langkah berikut:
- Menggunakan Multimeter (digital ataupun analog)
- Pilih selector ke posisi OHM
- Pasang probe pada terminal 50 dan terminal C
Saat memeriksa pull ini coil, multimeter harus terdapat adanya kontinuitas (ditandai dengan adanya perubahan nilai ukur pada AVO).
2. Pemeriksaan Hold in Coil
Cara melakukan pemeriksaan Hold in coil pada magnetic switch dengan melakukan langkah berikut:
- Gunakan AVO meter (digital ataupun analog)
- Putar selector pada posisi OHM
- Tempatkan probe pada terminal 50 juga body magnetic switch
Ketika pemeriksaan Hold ini coil, multimeter harus mengindikasikan adanya kontinuitas (ditandai dengan adanya perubahan nilai ukur pada AVO).
3. Pemeriksaan Contact Plate
Cara memeriksa contact plate pada magnetic switch dengan melakukan langkah berikut:
- Gunakan Multimeter (digital ataupun analog)
- Letakan selector pada posisi OHM
- Pasang probe pada terminal 30 dan terminal C kemudian pencet plunyer
Waktu anda melakukan pemeriksaan Contact plate, pada Multimeter harus mengindikasikan adanya kontinuitas (ditandai dengan adanya perubahan nilai ukur pada AVO).
B. Pemeriksaan Pada Armature
1. Pemeriksaan Diameter Komutator
Cara melakukan pemeriksaan diameter komutator dengan melakukan langkah berikut:
- Menggunakan jangka sorong / vernier caliper
- Perhatikan posisi alat ukur dan objek ukur, pastikan baik
- Lakukan pembacaan hasil pengukuran
Cara menentukan bagus atau tidaknya adalah dengan membandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi pada buku manual kendaraan tersebut.
Catatan: Ganti dengan armature baru jika sudah mencapai batas limit
2. Pemeriksaan kedalam alur setiap segmen pada komutator
Gunakan jangka sorong untuk mengukur kedalam alur (undercut) setiap segmen pada komutator. Perhatikan gambar dibawah
Hasil pengukuran bagus jika kedalam alur memiliki tinggi lebih dari 0,2mm (normal 0,6mm)
3. Pemeriksaan Run Out Komutator
Gunakan dial gauge dan v-block untuk mengukur Run Out yang ada pada komutator. perhatikan pada gambar dibawah
Jika pengukuran Run Out pada komutator kurang dari 0,1mm maka kondisi komutator dianggap baik.
4. Pemeriksaan Hubungan Singkat Armatur dengan Massa
Cara melakukan pemeriksaan hubungan singkat armatur dengan massa, lakukan langkah berikut:
- Menggunakan Multimeter (analog ataupun digital)
- Putar selector pada posisi OHM
- Pasangkan satu probe pada segmen komutator dan yang lain pada armature core (tidak ada kontinuitas/hubungan)
Catatan: Jika terdapat hubungan antara armatur coil dengan massa, lakukanlah penggantian!
5. Pemeriksaan Hubungan Antar Segmen (Komutator)
Cara melakukan pemeriksaan hubungan antar segmen, lakukan langkah berikut:
- Gunakan AVO meter (analog ataupun digital)
- Putar selektor pada posisi OHM
- Tempatkan kedua probe pada masing masing segmen (harus ada kontinuitas)
Catatan: Segmen-segmen pada komutator harus saling menyambung, cek adanya kontinuitas dari seluruh segmen. Ganti jika tidak terdapat kontinuitas pada segmen!
C. Pemeriksaan Pada Brush
1. Jumlah dan Kondisi Brush
Cara melakukan pemeriksaan jumlah dan kondisi brush dengan melakukan langkah berikut:
- Menggunakan visual
- Hitung jumlah brush yang tersedia
- perhatikan kondisinya, jika patah atau sudah sangat pendek, ganti
Catatan: Jumlah brush yang terdapat pada holder ada empat buat. Apabila kurang dari empat, tambahkan dengan yang baru.
2. Pemeriksaan Hubungan Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-)
Gunakan Ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-), perhatikan gambar
Kondisi baik jika diantara kedua brush holder tidak ada hubungan (no connectivity)
3. Pemeriksaan Panjang Brush
Cara melakukan pemeriksaan panjang brush/sikat dengan melakukan langkah berikut:
- Menggunakan vernier caliper/jangka sorong
- cara melakukan pengukuran panjang brush tempatkan pada posisi yang tepat kemudian lakukan pembacaan hasil pengukuran.
Catatan: Bandingkan panjang brush hasil pengukuran dengan batas limit yang diperbolehkan dengan melihat buku manual kendaraan. Ganti brush jika panjangnya sudah kurang dari batas spesifikasi yang diizinkan.
D. Pemeriksaan Pada Yoke Assembly
1. Pemeriksaan Field Coil
Cara melakukan pemeriksaan fild coil, lakukan langkah berikut:
- Gunakan AVO meter (analog ataupun digital)
- Putar selektor pada posisi OHM
- Tempatkan probe pada brush yang bersebrangan dan pada kondisi ini harus terdapat kontinuitas.
- Pemeriksaan field coil berarti anda sedang memeriksa kumparan medan dari kemungkinan putus.
Catatan: Jika tidak terdapat kontinuitas artinya kumparan medan telah putus, segeralah lakukan penggantian/perbaikan!
2. Pemeriksaan Kumparan Medan Terhadap Hubungan Singkat dengan ground
Cara melakukan pemeriksaan hubungan singkat field coil dengan massa, lakukan langkah berikut:
- Gunakan AVO meter (analog ataupun digital)
- Putar selektor pada posisi OHM
- Tempatkan salah satu probe pada brush dan satunya lagi pada body yoke (Harus tidak ada kontinuitas/hubungan)
Catatan: Jika pada pemeriksaan ini terdapat hubungan singkat antara field coil dengan body yoke segera lakukan perbaikan!
E. Pemeriksaan Pada Starter Clutch
1. Pemeriksaan Starter Clutch
Komponen berikutnya yang masuk kedalam pemeriksaan motor starter adalah pemeriksaan kondisi Overrunning clutch.
Periksa starter clutch dengan cara putar starter clutch searah jarum jam maka pinion gear akan dapat berputar bebas. Kemudian putar starter clutch berlawanan arah jarum jam dan pinion gear akan terkunci. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
Motor starter yang bermasalah pada overruning clutch akan menyulitkan kita pada situasi penting. Overrunning clutch dalam kondisi baik jika pinion gear diputar searah jarum jam dia dapat berputar, sedangkan jika diputar kebalikannya, gear pinion akan terkunci.
Bag. 2 Pengetesan dan Pengujian Motor Starter
Untuk mengetahui kemampuan motor starter, lakukan pengetesan dan pengujian motor starter setelah semua bagian dirakit dengan baik. Langkah tes kemampuan motor starter ini juga berguna sebagai langkah antisipasi memastikan motor starter telah bekerja dengan baik sebelum dipasangkan ke uni engine.
Alat alat memeriksa motor starter
Apa saja peralatan yang perlukan dalam pemeriksaan motor starter, berikut daftarnya:
- Baterai terisi penuh untuk pengetesan motor starter
- Beberapa buah Kabel jumper
- Serta beberapa alat lain yang dibutuhkan
Cara mengetes pull in coil dan hold in coil
Cara mengetes pull in coil dan hold in coil secara ringkas adalah lepas kabel kumparan medan dari terminal C, menghubungkan positif baterai ke terminal 50 dan negatif baterai ke terminal C dan bodi. Gigi pinion harus bergerak maju, jika tidak bergerak ganti solenoid. Pada saat gigi pinion maju (seperti pengetesan diatas) lepaskan kabel negatif dari terminal C.
I. Pemeriksaan Magnetic Switch
1. Pull In Coil Test
Langkah dalam pengetesan pull in coil yang harus dilakukan:
- Menghubungkan terminal pada magnetic switch dengan baterai
- Baterai negatif dihubungkan ke body motor starter dan terminal C
- Baterai positif dihubungkan ke terminal 50 magnetic switch
Jika pinion gear bergerak keluar maka Pull in Coil dalam keadaan baik
Pemeriksaan Pull in Coil berfungsi untuk mengetahui apakah kumparan untuk Pull in Coil di dalam magnetic switch ini masih bisa menarik plunger ke dalam magnetic switch atau tidak. Ketika plunger tertarik kedalam, maka Pinion Gear akan bergerak kearah luar mendekati ring gear.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Jika pinion gear bergerak ke arah luar maka kondisi kumparan pull in coil (kumparan penarik) masih dalam keadaan baik.
Catatan 1: Setiap pengetesan dibawah ini lebih baik dilakukan tidak lebih dari lima (5) detik untuk menghindari kerusakan komponen elektrik pada motor starter.
Saat melakukan Pull In Coil Test, anda juga dapat melakukan pemeriksaan Pinion Gap stater motor. Pinion gap ini berfungsi untuk mencegah kerusakan Pinion Gear saat terjadi kontak dengan ring gear. Ukuran pinion gap stater motor ini berbeda-beda tergantung tipe motor starter dan jenis mobilnya.
Namun dari beberapa literatur yang autominilab peroleh, Standar ukuran pinion gap starter motor ini berkisar diantara 0,05 mm hingga 0,2 mm. Kurang dari 0,05 mm pinion gear dapat macet, jika lebih dari 0,2 mm maka pinion gear dapat cepat aus dan rusak.
Untuk mengukurnya, cukup gunakan thickness gauge/ filler gauge yang dipasangkan pada celah pinion gap tersebut. Berikut gambar posisi pinion gap starter motor
Catatan 2: Jika pada pemeriksaan pull in coil ternyata pinion gear tidak bergerak artinya Magnetic switch sudah tidak layak pakai
2. Hold In Coil Test
Langkah dalam pengetesan Hold in coil yang harus dilakukan:
- Lanjutan dari Pull in coil
- Tinggal lepaskan kabel yang tersambung ke terminal C
- Ketika terminal C dilepas, pinion gear harus tetap diluar (tidak kembali ke posisi semula).
Saat Hold In Coil aktif dan bekerja, maka pinion gear harus tetap pada posisi keluar.
Keterangan :
Pengetesan Hold in Coil Test ini merupakan langkah lanjutan setelah pengetesan Pull In Coil. Jadi, setelah pinion gear bergerak kearah luar / maju segera lepaskan kabel dari negatif baterai yang menuju ke terminal C. Saat kabel dilepas maka pinion harus tetap keluar.
Pemeriksaan Hold In Coil ini bermanfaat untuk memeriksa kondisi kumparan Hold in coil. Apabila pinion gear tetap berada diluar dan tidak kembali masuk, maka Hold In coil dalam keadaan BAIK.
II. Tujuan pengujian motor starter dengan tanpa beban
Adapun tujuan dari pengujian motor starter dengan tanpa beban adalah mengetahui kinerja keseluruhan motor starter. Hasil yang diinginkan adalah pinion bergerak sesuai jarak, armature berputar dengan mulus tanpa tersendat.
3. Plunger Return Test
Langkah dalam melakukan pengetesan kembalinya plunyer adalah:
- Lepaskan kabel yang terhubung ke massa/body motor starter. Saat massa dilepas maka pinion gear harus kembali pada posisi semula.
Segera setelah kabel aki dilepas dari body motor starter, maka pinion gear harus langsung bergerak masuk kedalam starter motor menuju ke posisi awal.
Keterangan :
Plunger Return Test adalah test yang dilakukan untuk memeriksa apakah plunger di dalam magnetic switch bisa bergerak bebas dan bisa kembali ke posisinya yang semula akibat dorongan dari pegas di dalam magnetic switch.
Pemeriksaannya masih melanjutkan dari langkah sebelumnya. Setelah Anda melepas kabel aki dari Terminal C untuk Hold In coil Test, langkah selanjutnya adalah melepaskan kabel aki yang menempel pada Ground / massa motor starter. Perhatikan pada gambar diatas, plunger return test.
4. Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban
Langkah dalam melakukan pengetesan tanpa beban adalah:
- Memasang kembali kabel motor starter yang dilepas pada saat pemeriksaan pull in coil ke terminal C
- Menghubungkan kabel positif baterai ke terminal positif ampere meter
- Menghubungkan terminal out ampere meter pada terminal 30
- Menghubungkan negatif baterai pada body motor starter
- Menguhubungkan terminal 30 ke terminal 50 (saat kondisi ini motor starter akan berputar)
Kesimpulan
- Pemeriksaan motor starter sangat lengkap diperlukan untuk kemudahan anda memilih langkah yang sesuia kondisi yang anda hadapi.
- Selalu menggunakan tabel spesifikasi sesuai unit kendaraan anda. Agar tidak salah dalam membuat keputusan.
- Jangan memaksakan starter hidup lebih dari sepuluh (10) detik, hal ini membuat motor overheatting atau bahkan hangus.
- Kosti Sitorus