Jenis Mekanisme katup DOHC dapat kita jumpai pada kendaraan 4 tak, serta mekanisme katup tersebut berfungsi untuk buka dan tutup klep (valve) sesuai timing pembukaan katup. Perhitungan pada mekanisme katup DOHC disebut double over head camshaft. Oke, Sobat! Mari kita bahas pengertian, komponen, dan cara kerja mekanisme katup DOHC.
Pengertian Mekanisme Katup DOHC?
Prinsip penerapan mekanisme katup DOHC atau Double Over Head Camshaft adalah dengan memanfaatkan 2 buah camshaft atau noken as pada bagian kepala silinder. Salah satu cam dengan dua (2) katup/klep in untuk mengatur masuknya campuran bensin dan udara yang sempurna (homogen). Demikian juga pada camshaft lainnya, juga berfungsi mengatur dua katup exhaust untuk buang hasil dan sisi gas pembakaran.
Jensi mekanisme katup DOHC tersebut termasuk juga dari jenis mekanisme OHC yang memiliki dua camshaft yang bertugas menekan klep masuk dan buang. Mesin yang mengusung teknologi seperti ini, bisasanya memiliki 4 katup dengan 1 silinder dan dapat dipastikan hampir semua kendaraan terbaru sekarang ini menggunakannya.
Terdapat dua (2) buah camshaft pada kepala silinder. Dimana masing-masing cam memiliki dua katup in yang akan dibuka dan tutup dalam mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara. Sementara camshaft yang lainnya akan mengatur pembuangan gas sisa pembakaran.
Hanya saja terdapat perbedaan mencolok pada cara kerjanya dengan jenis mekanisme katup SOHC yang masih satu kategori. Perbedaan ini dapat kita lihat pada mekanisme rocker arm. Poros noken yang akan bekerja dalam menggerakan tangkai klep. Dimana cara kerjanya dimulai dari saat piston bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah.
Pada kondisi awal ini posisi katup in terbuka dan katup ex tertutup, akibatnya udara masuk ke ruangan pembakaran. Ketika posisi piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas, hal ini membuat katup ex akan terbuka dan menyebabkan gas akan terdorong keluar.
Tipe DOHC merupakan jenis yang terbaik dibanding ke-2 yang dujelaskan diatas. Keuntungan yang diperoleh dari mekanisme ini yakni mesin memiliki tenaga yang semakin besar. Serta kecepatan yang dihasilkan akan semakin tinggi, selain itu torsi mesin juga akan menjadi lebih baik.
Adapun kekurangan dari mekanisme ini adalah mengakibatkan harga engine tambah mahal karena konstruksi head engine yang semakin kompleks. Kekurangan lainnya adalah konsumsi bahan bakar yang dipakai juga lebih banyak. Ketika saat terjadi kerusakan mekanisme pada mesin biaya perbaikan tambah mahal.
Walaupun kelihatannya sederhana, namun penggantian suku cadang yang sudah dilakukan jika terjadi kerusakan semakin banyak pula. Dengan begitu bobot mesin yang menggunakan mekanisme DOHC lebih berat.
Berikut Komponen Mekanisme Katup DOHC
1. Valve dan Spring
Adapun komponen mekanisme katup DOHC yang paling awal yakni valve spring, fungsi dari komponen ini sama dengan mekanisme katup OHV yaitu mengangkat katup agar menutup.
2. Sprocket Gear
Kemudian komponen mekanisme katup DOHC selanjutnya yang masih sama dengan tipe OHV, yaitu gigi sprocket. Kamu tahu kan perbedaan Gear Dan Sprocket ? Jangan sampai tidak tahu, Lho! Komponen ini menjadi bagian penting yang ada di dalam sebuah mekanisme katup. Karena kedua desain gigi ini memiliki bentuk yang mirip, oleh karena itu bentuk roda gigi dibuat sedemikian rupa.
3. Timing Chain/Belt
Next, adalah rantai timing. Mekanisme OHV sangat berbeda sekali dengan OHC, di mana mekanisme katup OHV hanya diberi timing chain/belt untuk menghubungkan putaran camshaft dan gigi sprocket. Perlu dipahami bahwa komponen timing chain yang terdapat pada mekanisme katup DOHC, mempunyai ukuran yang lebih panjang. Karena hal ini, agar dapat bekerja lebih efisien, timing chain atau belt diberi komponen tambahan lainnya.
4. Tensioner
Selanjutnya adalah tensioner, masih bisa dibilang komponen mekanisme katup DOHC ini berfungsi untuk mengatur kinerja timing chain. Kerja khusus dari tensioner ini adalah menekan timing chain agar tidak kendor agar selalu tegang.
Komponen ini memiliki dua jenis, antara lain tipe roller dan hidrolik. Dimana cara kerja dari jenis roller ini menggunakan pegas untuk menekan timing chain. Lalu tipe hidrolik dalam jaga ketegangan dari timing chain adalah menggunakan tekanan oli mesin.
Penting untuk dikenali, agar mendapatkan kinerja yang lebih optimal kembali pada kerjanya, tipe hidrolik ini memerlukan komponen tambahan, yaitu berbentuk timing chain guide.
5. Timing Chain Guide
Apakah anda tahu bahwa komponen yang ini tersambung dengan tensioner hidrolik pada sistem mekanisme katup DOHC adalah menempatkan timing guide tekan timing chain agar rantai selalu tegang. Sebenarnya, fungsi timing chain guide sama halnya dengan tensioner, hanya saja tensioner hidrolik itu tidak menekan chain guide langsung. Namun bagian lebih berperan untuk tekan timing chain yaitu timing guide.
6. Camshaft
Tentu saja mekanisme katup harus memiliki camshaft pada katup OHV dan OHC yang sama bentuknya, tidak ada yang perbedaan. Komponen ini juga diperlengkapi tonjolan pada sumbunya, di mana peranan dari tonjolan itu untuk menekan katup. Namun, camshaft yang terdapat pada jenis komponen mekanisme katup DOHC ini memiliki dua buah poros, yakni masing-masing untuk In dan Ex.
7. Rocker Arm
Rocker arm merupakan komponen katup yang sistem kerjanya menekan katup ketika mendapatkan tekanan dari tonjolan camshaft.
Pada sistem OHV, semua rocker arm diletakkan pada satu sumbu. Cara kerja dari bagian ini seperti ayunan, yang mana ketika bagian belakangnya terangkat dikarenakan adanya dorongan dari push rod, secara otomatis bagian depannya akan menekan katup.
Pada bagian ini pun sudah diperlengkapi dengan adjusting screw yang dipasang tepat di ujung push rod. Fungsi dari adjusting screw ini adalah untuk mengatur celah katup.
Cara Kerja DOHC
Jika pada mekanisme SOHC menggunakan rocker arm untuk menekan katup, namun terdapat sedikit perbedaan pada cara kerja mekanisme katup DOHC. Dimana pada mekanisme yang ini, kehadiran piano atau rocker arm tidak dibutuhkan lagi. Maka, tonjolan noken as terhubung langsung pada tangkai klep, oleh karenanya DOHC tidak ada kerja stel klep.
Adapun cara kerja mekanisme katup DOHC terjadi sesuai dengan langkah kerja mesin 4 tak juga, antara lain:
1. Pada Langkah Isap
Cara kerja DOHC dimulai langkah awal piston bergerak dari titik mati atas menuju titik mati bawah, posisi klep in terbuka dan klep ex tertutup, kondisi ini mengakibatkan udara atau gas terisap masuk ke dalam ruangan bakar. Proses udara atau gas saat sebelum masuk ke ruangan bakar dapat dilihat pada mekanisme langkah isap motor 4 tak.
2. Pada Langkah Kompressi
Selanjutnya, setelah piston mentok dibawah, piston akan bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas, posisi klep in dan ex dalam keadaan tertutup (sudah disetting demikian), posisi ini mengakibatkan udara atau gas di di dalam ruangan bakar terperangkap dan dikompressikan. Sesaat ketika sebelum piston sampai pada posisi titik mati atas, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi pada mesin bensin berbentuk nyala api pada busi.
3. Pada Langkah Usaha
Campuran bahan bakar dan udara terbakar di dalam ruangan bakar selanjutnya akan meledak, sehingga mendorong piston bergerak dari titik mati atas menuju titik mati bawah. Cara ini merupaka proses yang hendak menghasilkan tenaga (langkah usaha).
4. Pada langkah Buang
Langkah terakhir dari kerja 4 tak yakni langkah buang yang mana posisi klep in tertutup dan klep ex terbuka, piston mendorong gas sisi pembakaran keluar melalui port exhaust. Dan demikianlah selanjutnya. Namun, dari sisi biaya, DOHC masih tetap sedikit tambah mahal dari SOHC, karena komponen yang lebih banyak dan kompleks.
Nah, demikian pembahasan kita mengenai mekanisme katup DOHC baik dari pengertian, komponen, atau cara kerja. Semoga saja bisa menambahkan wawasan dan pengetahuan kita bersama.