Hal ini sendiri terjadi karena dengan bertambahnya produksi mobil yang telah menerapkan mekanisme injeksi dengan telah terpadu dengan sensor – micro computer.
Selain hal ini, mobil injeksi dikenal juga dengan kelebihannya dengan keiritan penggunaan bahan bakar untuk dipakai saat jalan jauh, atau harian.
Bukan hanya itu saja, harga dari mobil injeksi itu sendiri juga sudah terjangkau, sehingga kebanyakan orang yang cenderung pilih beli mobil injeksi.
Demikian kenapa mobil injeksi lebih banyak disukai oleh warga indonesia saat ini. Tetapi jangan salah kaprah. Kenyataannya, masih terdapat masalah yang terjadi pada mobil injeksi. Untuk lebih jelasnya terkait cara menurunkan rpm mobil injeksi akan kami ulas pada artikel dibawah ini.
Apa Penyebab RPM Mobil Injeksi Naik
Gejala rpm yang pertama perlu dihindarkan oleh pemilik mobil injeksi. Ketika RPM Mobil injeksi sering naik sendiri lalu turun kembali, tentu saja hal yang terjadi dapat membuat mobil seperti meluncur sendiri, walau kenyataannya keadaan pedal gas tidak diinjak.
Jika hal ini anda biarkan, tentu saja permasalahan ini sangat membahayakan pemakai atau penumpang di dalam mobil.
Selain itu, permasalahan ini memiliki pengaruh pada performa mesin yang mana akan merusak sensor pada mobil injeksi, dan kemungkinan mobil tidak bisa menyala atau berhenti.
1. Permasalahan pada ISC (Idle Speed Control)
Aktuator ISC sebagai sisi dari mesin yang umumnya jadi permasalahan pada mesin mobil injeksi. Keadaan seperti ini biasanya dialami oleh kebocoran pada katup servo yang disebabkan oleh banyak kotoran pada mesin.
Sehingga, hal ini membuat putaran mesin semakin meninggi, dan menggangu MAP Sensor yang berimbas RPM Mobil dapat mendadak naik dengan sendirinya.
2. Air Flow Sensor Unit Cepat Kotor
Sensor air Flow Sensor Unit berperan penghitung jumlah udara yang ada di dalam mesin mobil. Jika kerusakan terjadi pada Air Flow Sensor Unit dapat mengakibatkan mesin cepat panas, dan RPM mobil naik dengan sendirinya.
3. Permasalahan Selang Vakum
Beriktunya yaitu permasalahan pada Selang Vakum. Biasanya, ini terjadi karena ada penyumbatan pada MAP Sensor, hingga mengusik performa mesin dan kontrol gas.
Waduh!, Ketika selang vakum kotor dan tidak selekasnya anda buat bersih, automatis ini dapat mempengaruhi performa RPM pada mobil injeksi dan mengakibatkan RPM kerap naik sendirinya.
Makan, dari beberapa uraian permasalahan di atas yang mengakibatkan RPM Mobil injeksi cepat naik adalah, anda bisa melakukan pembersihkan atau pengujian berkala pada mesin dan sisi lain dari injeksi.
Ini mengapa, pemilik mobil injeksi perlu menurunkan RPM mobil injeksi saat di rasa keadaan ini mulai mengusik kamu dalam berkendaraan.
Cara Menurunkan RPM Mobil Injeksi
Kemudian, bagaimana cara menurunkan RPM pada mobil injeksi? Berikut cara yang dapat kamu kerjakan untuk menurunkan RPM mobil injeksi masih termasuk mudah yaitu:
1. Service Berkala
Paling mujarab pada cara menurunkan rpm mobil injeksi yang paling umum adalah service berkala secara rutin. Sensor dan aktuator mobil Injeksi memang termasuk cukup peka. Apabila sudah terjadi sebuah kerusakan kecil, karena itu automatis kerusakan lain akan mengikuti.
Oleh sebab itu, sebelum mobil injeksi anda mengalami kerusakan semakin kronis, anda dapat melakukan pembersihkan atau service injeksi dengan teratur dan periodik.
Adapun waktu yang dianjurkan untuk melakukan service injeksi ialah sebulan sekali, atau paling lama dua bulan sekali.
Tetapi dalam kurun waktu di atas tidak semata-mata menjadi referensi yang baku. Terutama ketika anda menggunkan mobil lebih sering.
Sebab itu, samakan batasan penggunaan mu dengan waktu service yang teratur dan periodik. Saat anda merasa mobil telah ‘aneh’ tingkahnya, silakan lakukan service saat sebelum terjadi kerusakan.
2. Pembersihan Air Flow
Ada lagi, pembersihan air flow bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan rpm mobil injeksi. Sama dalam point sebelumnya, Air Flow Unit memiliki peranan sangat penting untuk performa mobil injeksi. Ditambah lagi, bila Air Flow Unit telah masuk ke umur yang lumayan tua.
Maka dari itu, anda dapat melakukan service atau pembersihkan Air Flow Unit secara periodik bersamaan dengan lakukan service injeksi barusan.
Dengan keadaan Air Flow Unit yang bersih, tentu saja mobil semakin lebih optimal bekerja dan tidak alami kerusakan seperti RPM tau-tau naik.
Tetapi bila kemungkinan di saat pengecekan Air Flow Unit terjadi kerusakan yang cukup kronis, kamu dapat menukar Air Flow Unit itu sama yang baru.
Sama dengan lakukan service Injeksi secara periodik, terkadang kalian wajib melakukan service besar pada mobil injeksi.
Umumnya, service tipe ini akan meliputi banyak hal utama pada injeksi mobil. Baik itu lakukan pengecekan injeksi melalui computer, atau pembersihkan part – part lain pada mesin.
3. Service Besar
Secara umum juga service besar dapat dilaksanakan satu bulan sekali dengan teratur. Hal ini tentu saja selain untuk mempertahankan kesehatan mesin mobil, hal tersebut dapat menjadi alternative untuk jaga mekanisme injeksi pada mobil supaya masih tetap konstan dan normal.
4. Pengecekan ISC
Bagian penting dari sebuah mobil injeksi yang terkadang jadi penyebab RPM sering naik sendiri ialah kerusakan pada Idle Speed Kontrol.
Kenapa hal ini terjadi? Itu disebabkan Idle Speed Kontrol sebagai bagian yang memengaruhi bagaimana putaran mesin yang tersambung dengan ECU pada Mobil.
Datanglah ke bengkel mobil resmi dari supplier mobil mu, selanjutnya minta mekanik untuk lakukan pengecekan pada Idle Speed Kontrol (ISC).
Hal ini bertujuan untuk ketahui bagaimana keadaan Idle Speed Kontrol dari mobil injeksi kalian.
Setelah didiagnosis selesai, kamu akan hadapi dengan dua (2) pilihan yang perlu kamu tentukan
Tentu saja kedua opsi atau pilihan ini akan dikuasai oleh keadaan Idle Speed Kontrol. Bila keadaannya masih lumayan baik dan dapat tahan lama, silakan dibuat bersih lebih dulu.
Namun jika memang tidak dalam keadaan baik dan tidak dapat dibuat bersih, anda langsung bisa mengganti Idle Speed Kontrol dengan produk baru.
5. Penyetelan RPM
Terakhir, setelah melewati proses yang panjang, anda tinggal lakukan satu tahap akhir untuk cara menurunkan RPM Mobil injeksi.
Anda bisa minta montir terbaikmu untuk mengatur RPM seperti semua atau pada keadaan standard.
Cara ini dapat membantu anda untuk ketahui batas dari RPM Mobil Injeksimu dan mengendalikan ulangi settingan RPM supaya normal kembali seperti sebelumnya.
Selain itu, jika anda rasa RPM Mobilmu terlampau tinggi, anda dapat minta motir yang ahli untuk menurunkan RPM mobil injeksimu supaya sesuai batasan lumrah.
Adapun beberapa cara di atas, sebetulnya dapat disamakan dengan bagaimana kalian menjaga mobil injeksi.
Karena telah bukanlah hal yang mengejutkan kembali, selainnya watak mobil injeksi yang peka, factor lain pada mesin mobil injeksi terkadang memengaruhi performa dari sensor injeksi tersebut.
Oleh karenanya, jaga keadaan mobil dan mesin masih tetap bersih ialah cara termudah yang dapat kamu kerjakan supaya tidak ada error pada injeksi atau permasalahan pada RPM mobil injeksi.
Ini merupakan ulasan mengenai cara menurunkan rpm mobil injeksi dan penyebab rpm mobil naik sendiri. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.