![]() |
teachingcommons |
BERBASIS OTAK – Dalam Bab 16 telah banyak direkomendasikan tentang bagaimama kita menerima temuan-temuoan mutakhir tentang cara belajar dan menggunakannya di kelas. Di antara hal-hal yang paling penting adalah keterlibatan siswa dalam menyusun dan menetapkan aturan-aturan bagi perilaku mereka sendiri, nilai-nilai, dan standar-standar: agar belajar bekerja sama menjadi norma; dan agar para siswa terbiasa menghadapi masalah dunia nyata luar-kurikuler (acapkali adalah masalah masyarakat lokal). Di samping itu juga ada rekomendasi lain.
MENGOPERASIKAN SEKOLAH BERBASIS OTAK
Saran-saran ini dimaksudkan bukan hanya untuk dibaca oleh guru. Kami berharap orang tua juga akan membaca, dan membaca ulang, catatan-catatan ini. Jika mereka telah mengerti dan memahaminya, berbicaralah dengan kepala sekolah dan dewan sekolah Anda. Apakah kita sudah mengimplementasikan hal-hal tersebut di ruang kelas? Dapatkah kita mengadopsi gagasan-gagasan itu ?
Kita membutuhkan revolusi dalam pendidikan, dan revolusi tidak Dernah dimulai dari atas, revolusi bangkit dari bawah.
Jika Anda orang tua atau siswa-Anda adalah konsumen memperoleh mutu yang Anda kehendaki. Belajar dapat menyenangkan, menantang dan memotivasi ketika siswa dapat mengatur dan mengendalikan proses belajarnya sendiri dan membangun maknanya bagi diri sendiri. Dia mungkin bosan ketika belajar dengan suatu kurikulum yang dia tidak punya andil apapun terhadapnya.
BERBASIS OTAK
Pada hakikatnya, kita tengah berbicara tentang perubahan paradigma pemikiran berikut ini:
No. | Dari | Menjadi |
---|---|---|
1 | Guru memimpin | Siswa mengeksplorasi sendiri |
2 | Subjek-subjek terpisah satu sama lain | Proyek-proyek interdisipliner |
3 | Mengingat-menghafal | Kreativitas |
4 | Motivasi eksternal (nilai) | Motivasi internal (siswa mencoba melampaui standar yang telah mereka tetapkan sendiri) |
5 | Dikelompokkan menurut umur | Dikelompokkan menurut kesiapan |
6 | Pembelajaran seluruh kelas | Kesempatan belajar yang independen |
7 | Persaingan individual | Kerja sama |
8 | Tergantung | Independen/tak tergantung |
9 | Aturan-aturan otokratik | Aturan-aturan ditetapkan oleh partisipan |
10 | Terpaksa | Menyenangkan |
11 | Sekolah terpisah dari kehidupan nyata | Sekolah terintegrasi dalam masyarakat |
12 | Memperlakukan setiap siswa secara merata | Menciptakan program individual yang mengakui perbedaan gaya dan kecepatan belajar |
Kami kira orang tua bisa mulai menimbang sucatu sekolah yang bagus dengan posisi sekolah yang bersangkutan pada daftar-periksa. Jangan tertipu oleh frase back to basics (kembali ke dasar). Ungkapan kembali ke dasar adalah írase yang bermuatan emosional yang kerapkali dipakai untuk menjustifikasi tipe pengajaran yang lebih banyak mengontrol dalam upaya mencapai standar dasar pendidikan yang tinggi. Kita semua memaknai kembali ke dasar sebagai suatu standar dasar yang lebih tinggi dalam Baca-Tulis- Berhitung. Tapi tidak otomatis berarti bahwa itu dapat dicapai dengan kembali kepada “kapur tulis dan berbicara”. Tujuan dan sarana tidak berhubungan.
Seperti hubungan seks dan kekerasan. Tidak ada hubungan otomatis antara keduanya. Tetapi, jika Anda mengulang-ulang pasangan-pasangan tersebut cukup sering, maka keduanya akan menjadi berhubungan dalam pikiran publik. Tentu saja, pemikir analitis tidak akan terperangkap pada jebakan tersebut.
Kata kunci : Brain-Based Learning, Sekolah berbasis otak