STRATEGI UISUAL PETA KONSEP – Peta konsep atau peta pembelajaran adalah cara dinamik untuk menangkap butir-butir pokok informasi yang signifikan. Mereka menggunakan format global atau umum, yang memungkinkan iniormasi ditunjukkan dalam cara mirip seperti otak kita berfungsi dalam pelbagai arah secara serempak.
Penelitian yang dilakukan oleh Robert Ornstein dan lain-lain telah menunjukkan bahwa proses berpikir adalah kombinasi kompleks kata, gambar, skenario, warna dan bahkan suara dan musik. Dengan demikian, proses menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berpikir.
![]() |
Kemdikbud |
Otak dapat dipandang sebagai hutan raya tempat puluhan ribu pohon dengan ratusan ribu cabang besar, jutaan dahan, dan miliaran ranting. Peta konsep dibuat dengan cara yang sama seperti halnya informasi disimpan pada cabang-cabang dari tema sentral-meskipun skalanya jauh lebih kecil. Dalam menyusun peta konsep gaya pemrosesan belahan kiri dan belahan kanan otak dilibatkan secara penuh. Ketika informasi baru diserap dengan menggunakan peta-peta konsep, kapasitas penyimpanan meningkat pula. Formatnya banyak menarik para pembelajar Visual dan pembelajar Global dan, tentu saja, otak “emosional” lebih banyak dilibatkan atau diikutsertakan melalui warna. Selanjutnya, informasi tersebut akan bersifat personal-spesifik bagi Anda.
Tentu saja, pencatatan secara visual berlangsung di sepanjang sejarah manusia. Lihatlah lukisan gua manusia primitif dan hieroglif Mesir kuno. Diserahkan pada gaya mereka sendiri, kebanyakan anak anak membuat sketsa dan melukis saat hendak menyajikan gagasan-gagasan baru.
Seorang artis termasyhur, Nancy Margulies, penulis buku Mapping Inner Space dan Yes, You Can Draw, berkata, “Sebelum kita belajar bahasa, kita memvisualisasikan gambar dalam pikiran kita dan mengaitkannya dengan konsep-konsep. Sayangnya, kita sering menyumbat saluran-saluran kreatii dengan melatih anak-anak untuk hanya menulis kata-kata, secara monokronologis, di atas kertas bergaris.
Sesungguhnya, bagi kebanyakan kita, gaya tradisional menuliskan gagasan secara linear, di kertas bergaris, dengan menggunakan satu warna, monoton (biasanya biru, hitam atau abu-abu) adalah kebiasaan yang sudah sangat dalam tertanam. la juga menjadi monoton. Sang “pengembang” teknik peta konsep yang disebut “Pemetaan Pikiran” bertanya, “Apa yamg dilakukan otak ketika jemu? la mandek mampet dan kemudian “tertidur”. Maka, 95% dari populasi manusia yang melek-huruf membuat catatan dalam cara yang tampaknya dirancang agar bosan sendiri dan juga membuat orang lain bingung dan menjadikan sebagian besar darinya dilupakan.
“Kita cukup melihat di perpustakaan sekolah, universitas, umum daerah atau kota di seluruh dunia. Apa yang dilakukan oleh separuh dari pengunjung mereka? Tidur, Tempat-tempat belajar kita menjadi tempat-tempat tidur umum raksasa!”. Melatih kembali otak untuk menarik ide-ide yang memancar dari citra dan gambaran pusat membutuhkan praktik dan kesabaran. Triknya adalah mempraktikkan keterampilan hingga menjadi bersifat otomatis.
Anda akan menyaksikan bahwa peta konsep memungkinkan Anda mencatat banyak sekali informasi dalam satu halaman dan memperlihatkan hubungan antarberbagai konsep dan ide. Penggambaran secara visual membantu Anda berpikir tentang suatu subjek secara global dan memungkinkan keluwesan (leksibilitas) pemikiran Anda. Pada sebuah peta Anda secara harfiah dapat melihat struktur subjek yang bersangkutan dalam cara yang mustahil dilakukan dengan kerangka yang linear. Anda dapat melihat tema-tema terpisah namun juga hubungan-hubungan antartema. Pencatatan secara linear tidak dapat menjaga kita agar tetap sadar akan kompleksitas pemikiran. Sebaliknya, pencatatan melalui peta konsep dapat melakukan hal itu.
MEMBUAT PETA KONSEP
Dengan membuat peta konsep, anda akan dapat melihat sebuah hubungan materi pelajaran secara menyeluruh. Dengan mudah dapat menemukan posisi anda pada belajar saat ini. Pertanyan, Apa guna bagiku ? Akan sedikit terjawab dengan sendirinya oleh anda.
MULAI DENGAN TOPIK DI TENGAH-TENGAH HALAMAN
Awali dengan menuliskan tema pokok di tengah-tengah halaman. Ini mendorong Anda mendefinisikan gagasan inti subjek yang tengah Anda pelajari-titik awal pembelajaran yang efektif. Buatlah tema pokok inti ini dengan ukuran cukup kecil sehingga Anda punya cukup ruang untuk memperlihatkan dengan jelas sub- subtema di sekelilingnya. Mereka dapat dihubungkan dengan tema pokok memakai garis, seperti jari-jari roda.
GUNAKAN KATA-KATA KUNCI
Sasaran peta konsep adalah hanya menangkap fakta-fakta penting yang, ketika ditinjau ulang, akan memicu ingatan terhadap seluruh subjek pelajaran. Anda akan mendapati bahwa ini umumnya menggunakan kata kerja dan kata benda kunci. Hal-hal lainnya adalah informasi “yang diisikan di dalamnya” yang memasok pikiran Anda ketika ia telah “disentak” oleh peta-peta konsep.
BUATLAH CABANG-CABANG
Berpijaklah pada tema pokok Anda keluar ke semua arah. Batasilah cabang utama antara lima dan tujuh.
GUNAKAN SIMBOL, WARNA, KATA, GAMBAR, DAN CITRA-CITRA LAINNYA
Kombinasi berbagai gaya menjadikan peta konsep lebih mudah diingat. Untuk keragaman tambahan, variasikan ukuran kata di peta Tersebut, Tulis kata-kata atau irase-irase kunci dengan huruf kapital tebal. Batasi kata-kata seminimal mungkin. Gunakanlah simbol-Simbol yang mudah diidentifikasi-tanda kali, tanda cek, tanda seTu, Tanda tanya, gambar jantung, segitiga, dan sebagainya.
BUATLAH SEPERTI BILBOR
Gunakan ruang yang bersih putih antarinformasi sedemikian rupa sehingga semua kata atau gambar/citra jelas terpampang. Buatlah ia setebal mungkin, mencengangkan, dan “mudah diingat”. Buatlah menarik. Buatlah kata-kata yang penting lebih menonjol daripada yang lain.
BUATLAH BERWARNA-WARNI
Berilah penekanan pada berbagai butir atau tema pokok dengan menggunakan warna-warna yang padu.. Buat sejelas yang Anda mau.
PRARTIK MENJADIKAN LEBIH SEMPURNA
Jangan harap Anda langsung benar untuk pertama kali. Pada kenyataannya, alangkah lebih baik jika Anda menggambar ulang peta konsep Anda. Melakukannya dua atau tiga kali akan membantu Anda mengingat detail-detailnya.
MELAKUKANNYA SENDIRI
Anda tidak harus menjadi seorang seniman lukis untuk dapat membuat peta konsep.. Yang penting yaitu mengembangkan gaya Anda sendiri. Gunakan sebanyak mungkin gambar yang dapat Anda buat. Tony Buzan, misalnya, menekankan benar kebutuhan akan penggambaran secara visual.
Tetapi, sekali lagi, tidak usah membuat lukisan yang artistik. Jauh lebih bermakna jika Anda mengembangkan gaya personal Anda sendiri, menciptakan peta-peta yang dapat Anda pahami dan yang akan membantu Anda mencerap intormasi ke dalam ingatan jangka panjang Anda. Coba sedikit lebih kreatii dengan setiap peta konsep baru yang Anda gambar.
PETA KONSEP MENJADI PETA MEMORI
Kita mengqunakan istilah peta konsep untuk menjelaskan pemakaian peta sebagai perangkat input. lta memakai peta memori untuk melukiskan penciptaannya dan cara menggunakannya sebagai perangkat revisi atau ikhtisar.
MENGAPA PETA KONSEP HARUS MUDAH DIMENGERTI
Anda akan menghemat waktu karena Anda hanya mencatatdan selanjutnya membaca dan meninjau -kata-kata kunci saja. Anda tidak harus menelisik bahan-bahan yang tak diperlukan atu bahan sampingan. Hubungan antara berbagai butir masalah juga akan lebih jelas. Dan, sifat visual dan bersisi-banyak dari peta-peta membuat ia lebih mudah diserap dan diingat oleh otak Anda. Itulah sebabnya mengapa kita mengakhiri setiap bab dengan peta memori ikhtisar.
GUNAKAN ALAT TULIS BERWARNA TERANG
Jika buku itu milik Anda sendiri, memakai alat tulis berwarna terang akan sangat membantu. Ketika Anda melihat kembali bahan yang dimaksud pada suatu hari, atau bahkan setahun kemudian, Anda akan mengangkat dan menekankan butir-butir penting informasi baru.
Perhatikan tekanan pada kata baru. Banyak orang menyoroti semua gagasan penting dalam suatu paragrat. Itu kedengarannya logis, tetapi sebenarnya tidak. Butir masalah yang penting dalam hubungannya dengan pembelajaran adalah, Anda memperoleh informasi atau cara baru dalam melihat informasi lama.
Maka, untuk menekankan sesuatu yang sudah Anda ketahui yaitu dengan meningkatkan usaha Anda ketika Anda kembali untuk meninjau ulang di kemudian hari. Dan peninjauan yang cepat tentang apa yang Anda sudah pelajari adalah bagian penting dari “menyimpan rapat-rapat” yang sebenarnya.
Hasilnya? Anda dapat meninjau pengetahuan Anda tentangg keseluruhan isi buku kira-kira hanya dalam waktu lima belas menit.
DUDUKLAH DENGAN TENANG LALU VISUALISASIKAN
Kebanyakan dari kita perlu duduk dan berpikir dengan tenang pada apa yang baru saja dilihat, dibaca atau didengar. Tataplah ia dengan mata pikiran Anda dan buatlah “film mental” darinya. la mungkin hanya suatu potongan seperti pemutaran ulang sesaat dalam suatu program olahraga. Itu membantu menyimpan informasi dalam memori visual Anda. Para pelayan penerbangan TWA yang mengikuti tes keamanan penerbangan menggunakan gambar-gambar untuk meningkatkan angka kelulusan mereka dari 70 menjadi l00% dengan sekuens berikut ini.
1. Mereka mengelilingi pesawat terbamg, dengan mencatat lokasi-lokasi yang aman.
2. Kemudian mereka mengidentitikasi lokasi-lokasi pada diagram yang dapat mereka ingat.
3 Mereka mengakurkan lokasi-lokasi itu dengan diagram induk.
4. Kemudian mereka duduk, menutup mata, dan menggambarkan lokasi-lokasi itu dalam mata pikiran mereka.
![]() |
Peta Konsep Sangat Rumit |
![]() |
Peta Konsep Rumit |
Kata kunci : Peta Konsep, Strategi Visual